Sejarah Kampung Inggris barangkali tidak semua dari kalian tahu. Bagaimana perkampungan di Pare ini kemudian bisa begitu populernya seperti sekarang tentu tak serta merta terjadi begitu saja. Ada sejarah dan riwayat di balik itu semua.
Sejenak mengingatkan, Kampung Inggris merupakan suatu wilayah perkampungan berisi banyak lembaga pelatihan bahasa. Letaknya sendiri tepatnya ada di wilayah Kota Pare, Kediri, Jawa Timur. Tak hanya tenar di dalam negeri, Kampung Inggris ternyata juga sudah cukup populer hingga ke luar negeri.
Baca Juga >>> Harga Paket Kampung Inggris
Pada awalnya, hanya ada satu lembaga kursus bahasa Inggris yang berdiri di Desa Tulungrejo kala itu. Lembaga tersebut bernama BEC atau Basic English Course (BEC). Lembaga ini didirikan oleh seseorang bernama Kalend Osein. BEC lah cikal bakal berdirinya Kampung Inggris.
Kalend Osein selaku pendiri lembaga pionir BEC adalah seorang santri dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ia mulanya belajar di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo. Karena tak mampu membayar biaya pendidikannya, ia akhirnya meninggalkan bangku sekolah.
Akhirnya ia berguru pada Ustadz Ahmad Yazid di Pare yang pandai berbahasa asing. Selanjutnya, suatu ketika datang 2 mahasiswa yang berniat belajar bahasa Inggris pada Ustadz Yazid. Karena sedang pergi ke Majalengka, kedua mahasiswa tersebut akhirnya belajar pada Kalend.
Sebulan setelahnya 2 mahasiswa tadi mengabarkan kalau keduanya lulus ujian bahasa Inggris, dan akhirnya menyebarlah kabar keberhasilan dua mahasiswa tersebut ke kalangan IAIN Sunan Ampel – Surabaya. Akhirnya banyak yang tertarik untuk belajar pada Kalend Osein.
Kalend kemudian mendirikan lembaga kursus bernama BEC atau Basic English Course tepatnya pada 15 Juni 1977 di Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kediri. Lambat laun lembaga BEC Kalend berkembang dan banyak dikenal oleh masyarakat luas.
Dari sinilah kemudian bermunculan lembaga pelatihan bahasa lain hingga Kampung Inggris berkembang seperti sekarang.
Itulah sekilas sejarah Kampung Inggris di Pare, Kediri. Ternyata untuk bisa berkembang dan terkenal seperti kondisinya sekarang, diperlukan suatu ketekunan dan kegigihan. Itu semua telah dicontohkan oleh Kalend Osein, sang pendiri lembaga BEC, perintis Kampung Inggris, Pare.